Selasa, 12 Oktober 2010

HAMBATAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN

Artikulasi dan Hambatan Pengembangan Kurikulum

Artikulasi dalam pendidikan berarti “Kesatupaduan dan koordinasi segala pengalaman belajar”. Untuk merealisasikanartikulasi kurikulum, perlu peneliti kurikulum secara menyeluruh, membuang hal-hal yang tidak diperlukan, menghilangkan duplikasi, merevisi metode serta isi pengajaran, mengusahakan perluasan dan kesinambungan kurikulum. Salah satu hal yang dianggap sering menghambat artikulasi adalah pembagian menurut tingkat belajarnya.

Hambatan-hambatan pengembangan kurikulum

- Pada guru, guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum disebabkan bebrapa hal yaitu kurang waktu, kekurang sesuaian pendapat, karena kemampuan dan pengetahuan guru sendiri.

- Dari masyarakat, untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat baik dalam pembiyaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap system pendidikan atau kurikulum yang sedang berjalan.

- Masalah biaya, untuk pengembangan kurikulum, apalagi untuk kegiatan eksperimen baik metode isi atau system secara keseluruhan mebutuhkan biaya yang sering tidak sedikit.


E. Model-model Pemngembangan kurikulum

1. The Administrative Model

Diberi nama model administrasi atau line staff, karena inisiatif dan gagasan pengembangan dating dari para administrator pendidikan dan menggunakan prosedur administrasi.

2. The Grass Roots Model

Pengembangan ini merupakan lawan dari model pertama. Upaya pengembangan kurikulum bukan datang dari atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru atau sekolah.

3. Beauchamp’s System

Model ini dikembangkan oleh beauchamp seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan lima hal didalam pengembangan kurikulum. Yaitu, menetapkan area atau lingkup wilayah, menetapkan personalia, organisasi dan prosedur kurikulum, implementasi kurikulum, evaluasi kurikulum.

4. The Demonstration Model

Model ini umumnya berskala kecil, hanya mencakup satu atau beberapa sekolah, suatu komponen kurikulum atau mencakup keseluruhan komponen kurikulum.

5. Ta’s inverted model

Ada lima langkah pengembangan kurikulum model ini yaitu mengadakan unit-unit eksperimen bersama guru-guru, menguji unit eksperimen, mengadakan revisi dan konsolidasi, pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum, implementasi dan diseminasi.

6. Roger’s interpersonal relations model

Ada empat langkah model Rogers yaitu, pemilihan target dari system pendidikan, partisipasi guru dalam pengalaman kelompok yang intensif, pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit pelajaran, partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok.

7. The systematic action-research model

Model ini didasarkan pada asumsi bahwa perkembangan kurikulum merupakan perubahan social. Hal itu mencakup suatu proses yang melibatkan kepribadian orang tua, siswa guru dan struktur system sekolah.

8. Emerging technical models

Perkembangan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai efisiensi efektifitas dalam bisnis, juga mempengeruhi perkembangan model-model kurikulum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.